Forum Kebersamaan Image MDC Bintaro

Tuesday, August 22, 2006

Generasi Elia


Dalam 50 tahun ini, terjadi perang yang lebih dahsyat dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Ini berbicara, bahwa pada waktu injil kerajaan Allah diberitakan, di lain pihak akan terjadi juga deru peperangan yang semakin dahsyat. Bangsa akan berperang melawan bangsa dan kerajaan akan berperang melawan kerajaan (Matius 24:7)

Apa yang terjadi di dalam dunia nyata juga akan terjadi di dalam dunia roh. Korintus berbicara bahwa yang pertama kali datang adalah yang alamiah dan kemudian barulah datang yang rohaniah (I kor 15:46). Tuhan memberitahukan kepada gerejanya supaya bangun dan bersiap-siap utk peperangan yang terakhir dan yang paling dashyat.

Apa yang akan terjadi di dunia nyata, akan terjadi dahulu di dunia roh.

Efesus 6 mengatakan bahwa peperangan kita tidak hanya melawan darah dan daging, tetapi melawan penguasa yang jahat di udara. Musuh kita yang sebenarnya adalah setan dan semua kuasa kegelapan. Musuh kita bukannya saudara kita yang lain (manusia lain), seperti saksi yehova, Mormon, dsb, bukan orang Budha, Islam, Hindu, dsb. Alkitab menyatakan bahwa Allah mengasihi semua orang termasuk orang-orang Hindu, Budha, dsb (Yohanes 3:16). Disini berbicara bahwa Allah mengasih orang tetapi Allah membenci Iblis. Tetapi di dalam kenyataannya, banyak anak-anak Tuhan/gereja mengorbankan segalanya utk berperang melawan “saudaranya” (lihat perang salib, dsb).Oleh sebab itu kita harus membuat suatu keputusan penting saat ini sewaktu saudara membaca renungan ini, apakah kita mau membayar harga utk berperang dan mengalahkan kerajaan iblis ?

Dilain pihak, banyak orang Kristen tidak sadar kalau di dalam dunia roh terjadi suatu peperangan yang dahsyat. Ini adalah suatu hal yang sangat disayangkan.

Di dalam II raja-raja 5 berbicara tentang Naaman yang disembuhkan. Pada waktu itu terjadi peperangan antara Syria dan Israel. Naaman adalah Jenderal yang hebat, terpandang, tetapi menderita penyakit kusta. Dia ingin disembuhkan oleh Nabi Elisa. Sebagai ucapan terima kasihnya karena sebagai seorang jendral yang sakit namun telah memperoleh kesembuhan, ia ingin memberikan kepada Elisa hadiah kekayaan dan harta ( ayat 15). Tetapi Elisa menolaknya walau didesak olehnya . Elisa merasa bahagia kalau dia boleh melayani Allah dan ia melayani Allah bukan karena uang, ataupun karena maksud tertentu. Dia hanya ingin menjadi hamba Allah yang setia.

Elisa mempunyai seorang hamba yang bernama Gehazi. Walaupun Elisa mempunyai sikap yang baik dan setia, tetapi Gehazi mempunyai sikap yang lain. Gehazi adalah gambaran tentang kebanyakan orang kristen di dalam jaman kita sekarang. Gehazi berpikiran bahwa adalah suatu kebodohan kalau Elisa menolak pemberian dari Naaman. Seperti kebanyakan orang kristen masa kini, mengapa kita harus melewatkan kesempatan untuk mendapatkan uang, kekayaan dan harta ?.

Gehazi melihat bahwa adalah suatu kesempatan yang baik utk mendapatkan uang dan harta dan keuntungan utk diri sendiri. Dia lari kepada Naaman dan BERBOHONG, serta minta berkat dari Naaman. Di dalam hal ini, Gehazi telah berbohong, mendapat uang dan menyimpan uang utk dirinya sendiri (ayat 24).

Dengan santai dan tidak takut dia berjalan di depan Elisa . Dia berpikir bahwa Elisa tidak tahu, dan tidak ada serorangpun yang mengetahui apa yang telah diperbuatnya karena segala sesuatu dilakukan dengan rahasia. Dia mengira bahwa dia bisa membohongi Allah yang hidup. Tetapi sesungguhnya dia tidak menyadari kalau tidak seorangpun yang bisa membohongi Allah yang hidup.

Elisa bertanya kemana Gehazi pergi, tetapi dia tidak bertobat dan tidak mengakui kesalahannya, malah dia membohongi tuannya Elisa sehingga akhirnya Allah mendatangkan hukuman kepada Gehazi yaitu, penyakit kusta Naaman akan melekat kepadanya dan kepada cucu-cucunya utk selama-lamanya.

Apakah salah kalau kita mendapat dan menikmati berkat Allah ? Bukankah Allah adalah sumber berkat !!! Di dalam hal ini, tidak ada sesuatu yang salah kalau kita mendapat berkat Allah. Tetapai yang perlu kita mengetahui adalah apakah saat ini adalah saat yang tepat utk menikmati berkat Allah ?? Jadi hal ini berbicara tentang WAKTU YANG TEPAT !!! APAKAH SAAT INI ADALAH WAKTU YANG TEPAT ???

Waktu yang tepat bagaimanakah itu? Perlu dicatat bahwa kejadian II raja-raja 5 itu berlangsung pada waktu terjadinya perang antara Israel dan Syria. Pada waktu itu nama Allah sedang dipertaruhkan. Waktu itu mereka mempertaruhkan segalanya di dalam perang !!! Apakah waktu itu adalah waktu yang nyaman dan santai dan enak ??

Di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, kita menghadapi hal yang sama. Saat ini terjadi peperangan yang sangat dahsyat di dalam roh. Pada waktu ini, kita berada di dalam posisi yang bagaimana ? Apakah saat ini kita sibuk dengan urusan duniawi kita seperti aku mau kaya, aku mau rumah mahal, credit card, club-club dsb ?

Gehazi tidak mengetahui waktu dimana dia seharusnya bersikap, dan kitapun juga bersikap seperti kita tidak pernah mengerti tentang waktu ALLAH.

Elisa adalah murid Elia. Elia adalah hamba Allah yang sungguh dahsyat. Waktu dia berdoa supaya tidak turun hujan, hujanpun tidak turun selama 3.5 tahun (Yak5:17). Waktu dia minta hujan, hujanpun turun. Diapun berperang melawan para nabi-nabi palsu dan diapun menang.

Elisa adalah murid dari Elia. Elisa juga adalah hamba Allah yang sangat luar biasa lebih daripada Elia. Sebelum Elia diangkat naik ke sorga, Elisa meminta supaya dia mendapat pengurapan double atas dirinya. Setelah Elisa merengut dan memungut pakaian Elia, Elisa mendapat pengurapan 2 kali lebih dahsyat daripada Elia. Dengan jubahnya Elisa membelah sungai, dsb. Waktu Elia hidup, Elia membuat 8 mujizat yang besar, dan pada waktu Elisa hidup, Elisapun dapat membuat 2 kali lebih dahsyat, yaitu 16 mujizat yang besar (II raja-raja 2).

Gehiza seharusnya bisa mejadi hamba Allah yang paling dahysat diantara nabi-nabi di dalam perjanjian lama. Tidak tertutup kemungkinana dia bisa melakukan 32 kali mujizat yang besar. Tetapi karena Gehiza tidak mengetahui tentang waktu Allah sehingga dia lebih memilih mencari yang bersifat duniawi dan meninggalkan maksud dan visi Allah. Akhirnya, nama Gehiza pun tidak pernah disebut lagi di dalam sejarah manusia.

Contoh yang lain dapat dilihat di dalam II Samuel 11. Daud pada waktu itu berada di dalam Yerusalem sedangkan para prajurit dan perwiranya berada di dalam medan peperangan. Walaupun waktu itu adalah waktu peperangan utk kemuliaan nama Allah, dan waktu dimana seorang raja haru pergi keluar utk berperang, tetapi Daud memilih utk tinggal enak di istananya dan di dalam Yerusalaem. Bahkan dia pun sempat melihat Bersyeba mandi dan akhirnya dia membuka kesempatan bagi Ibils utk mencobainya sehingga dia akhirnya jatuh di dalam perzinahan dan pembunuhan berencana. Daud pun tidak bisa melihat waktu yang tepat sehingga dia tertipu oleh Iblis dan menderita kekalahan yang besar.

Ini mengajarkan kepada kita bahwa kalau kita tidak mengetahui dan menyadari dimana kita berada dan waktu kita, kita bisa seperti Daud dan Gehazi.

Saat ini, kita tidak boleh santai dan harus sungguh-sungguh dan giat. Saat ini kita harus benar-benar berpaeang utk kemuliaan nama Allah dan perang utk mengalahkan kuasa-kuasa setan.

Mengapa kita harus pergi berperang ?

1. Ada “rampasan perang” yang akan didapat dari kemenangan peperangan rohani ( Kejadian 14 : 16 )

Masa ini adalah masa peperangan rohani. Akan ada hal-hal yang akan didapat dari peperangan rohani ini yaitu kemenangan, kekayaan, dsb. Ini berbicara tentang adanya berbagai macam harta rampasan dari iblis yang akan kita rampas kembali yaitu keselamatan jiwa orang lain, jiwa orang tua kita, keselamatan bangsa-bangsa.

Maukah kita memperoleh harta rampasan itu ?

2. Pembalasan kepada Iblis ( Bilangan 25 : 17 )

Kita melawan pembalasan kepada iblis dan kerajaannya Lihat contoh waktu Musa memimpin 3 juta orang Israel keluar dari Mesir. Waktu itu banyak juga orang-orang cacat, tua, sakit, anak-anak, dsb. Tetapi orang Amalek pun tidak mempunyai belas kasihan kepada mereka.

Sama dengan Iblis, iblis tidak peduli, kita kaya/miskin, kita hidup bahagia atau tidak, dsb. Iblis tidak pernah peduli dengan situasi kita. Dia ingin membebani kita dengan obat bius, lalu menyuruh kita untuk bunuh diri, mengacaukan kehidupan kita, membenci satu dengan yang lain, dan menghancurkan kita.

Oleh sebab itu, Gereja harus bangkit, dan berperang melawan Iblis. Kita tidak boleh lupa bhw 6000 tahun yang lalu, Iblis telah menipu adam dan Hawa. Dan kita harus membuat Iblis benar-benar merasa kalah dan menuntut pembalasan dari iblis.

3. Perluasan wilayah

Irak, Vietnam dsb berperang utk meluaskan wilayahnya. Yesus berkata pada waktu kita menerima Roh Kudus kita akan menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada dan sampai ke ujung dunia (Kis1: 8)

4. Utk kemuliaan dan kehormatan ( I sam 17 : 25)

Daud hidup di dalam masa peperangan melawan Goliath. Daud menang atas Goliat karena dia tidak ingin kemuliaan dan kehormatan Israel dilecehkan oleh musuhnya. Dia juga tidak ingin Allahnya dipermalukan dan dihina. Oleh sebab itu Daud berperang demi kemuliaan dan kehormatan Allah dan bangsanya.

Sebagai prajurit Allah, kita harus berperang melawan Iblis utk kemuliaan dan kehormatan nama Yesus.

Ada suatu pengorbanan yang perlu dibayar di dalam peperangan. Kita tidak boleh takut walaupun kita harus mengorbankan nyawa kita. I Taw 11:15-19 mengisahkan tentang keinginan Daud untuk kembali ke daerah asalnya waktu itu (yaitu Betlehem) dan minum dari sumur Betlehem. Waktu itu 3 orang perkasa yang merupakan anak buah dan salah satu dari ke 30 kepala pasukan Daud, mendengar keinginan tuannya utk minum dari Sumur Betlehem dan mereka bertekad mengambil air utk Daud. Mereka mengorbankan nyawanya hanya utk secangkir air, yang dapat diminum utk tuannya. Kerinduan mereka hanyalah ingin menyenangkan hati tuannya.

Apa yang sudah pernah kita lakukan utk Yesus padahal Yesus sudah memberikan yang terbaik utk kita ? Daud tidak pernah sampai mati utk mereka tetapi secara luar biasa mereka mau mengorbankan dirinya utk Daud. Terlebih Yesus, yaitu Allah dan Tuhan kita. Yesus sungguh luar biasa, dan bahkan mengorbankan nyawaNya bagi kita walaupun Dia adalah Allah. Kis 15:26 mencatat tentang 2 orang yang bernama Paulus dan Barnabas yang rela mempertaruhkan namanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Peperangan adalah suatu situasi yang sungguh berbahaya. Tetapi walaupun berbahaya, kita tidak perlu takut. Peperangan adalah hal yang serius dan bukan main-main. Waktu Moselini memimpin peperangan, ada seorang muda yang bertanya kepadanya: "Jendral, apakah yang akan kudapat jikalau aku ikut ambil bagian di dalam tentara tuan ?" Jawab Moselini secara jujur

"Kamu mungkin akan cacat, dan mungkin bisa mati di dalam medan peperangan, tetapi sebagai akibatnya Italia akan merdeka dan menang."

Akhirnya anak muda itu bergabung di dalam pasukan utk kemuliaan nama Italia.

Seperti Moselini, peperangan rohani inipun tidak menjanjikan kita kesenangan duniawi, kenikmatan duniawai, maupun hanya sebagai permainan belaka. Perang adalah suatu hal yang sangat serius dan sangat dibutukan KOMITMEN. Apakah kita mau berkomitmen atau malahan kita rela mengkhianati Yesus demi kesenangan duniawai ? Allah rindu kita semua masuk di dalam barisan pasukanNya utk maju di dalama medan peperangan rohani.

Ada suatu cerita yang benar-benar terjadi yang mengisahkan tentang seorang ibu yang mempunyai 3 orang anak. Anaknya yang sulung mendapat panggilan Tuhan utk menjadi misionari di Afrika. Tetapi anaknya yang sulung tidak pernah kembali lagi. Demikian juga anaknya yang kedua, merasa tertantang dan terpanggil utk menjadi misionari di Afrika dan menerusakan pekerjaan kakaknya. Seperti kakaknya, diapun tidak pernah kembali. Ibu itu sangat sedih tetapi kasih ibu itu kepada Yesus tidak pernah berubah. Akhirnya anaknya yang paling bungsu pun dipanggil Allah utk menjadi misionari di tempat yang sama. Hal yang sama pun terjadi, anaknya yang bungsu mati.

Pada suatu hari, seseorang bertanya kepada perempuan itu dan berusaha utk meghina ibu itu karena ibu itu bodoh karena membiarkan anak-anaknya mati di dalam ladang penginjilan utk Allah. Perempuan itu menangis dan hatinya terpukul karena hinaan itu. Dengan suara yang terbata-bata, dia menyaksikan bahwa dia menyesal karena dia tidak mempunyai anak yang ke 4 yang bisa diutusnya utk menjadi hamba Allah utk meneruskan pekerjaan anak-anaknya yang terdahulu.

Kasih adalah hal yang sangat luar biasa dan kasih menuntut pengorbanan. Yesus ingin memakai semua yang kita miliki. Ini adalah waktu bagi saya dan saudara utk bangkit. Ini adalah waktu peperangan. Di dalam peperangan ini, mungkin diantara kita akan ada yang dianiaya, dan bahkan akan mati sebagai saksi Allah dsb. Tetapi karena kita, orang tua kita akan diselamatkan, keluarga kita akan diselamatkan, bangasa kita akan diselamatkan, dsb. Karena peperangan ini, maka Cina, Indonesia, Taiwan, Cambodia, Malaysia, dsb akan diselamatkan dan menerima anugrah Allah. Karena kita, maka kebangkitan rohani yang besarpun akan terjadi. Sekarang waktunya bagi kita untuk masuk dalam barisan perang Allah dan memperoleh kemenangan yang besar bagi kemuliaan nama Allah.

Amin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home