Forum Kebersamaan Image MDC Bintaro

Thursday, August 24, 2006

REHAT


Menambah Kualitas Diri
Minggu, 18 Agu 2002 09:00 WIB


Tidak bisa tidak, jika Anda ingin terus mencetak keberhasilan, Anda wajib menambah kualitas diri dengan memanfaatkan menit demi menit dari waktu Anda. Saran di bawah ini berguna bagi Anda yang ingin melakukannya:

* Ikuti informasi terbaru
Jangan lewatkan waktu senggang Anda dengan melamun atau berkhayal yang bukan-bukan, lebih baik Anda manfaatkan waktu itu untuk melahap berbagai informasi terbaru. Toh, sumber informasi belakangan ini semakin beragam. Anda bisa mendapatkan informasi terkini dari surat kabar, tabloid, majalah, internet, radio, televisi, dll. Dengan mengikutinya, paling tidak wawasan Anda akan terus bertambah. Sehingga Anda nggak ketinggalan berita!

* Contohlah orang-orang yang sukses
Konon, figur atau tokoh orang-orang sukses bisa menjadi sumber inspirasi Anda untuk mencapai keberhasilan. Ketahuilah motto, motivasi hidup, dan cara-cara mereka dalam meraih sukses. Siapa tau hal itu bisa menambah semangat Anda untuk sukses. Atau tak perlu jauh-jauh, perhatikan daftar orang-orang berhasil di lingkungan kantor Anda. Cari tau, apa yang membuatnya berhasil. Kemudian rencanakan langkah untuk masuk dalam daftar orang-orang yang berhasil.

* Rencanakan penambahan ketrampilan
Buatlah daftar keahlian dan ketrampilan yang sudah Anda kuasai dan mana yang belum. Kemudian buatlah rencana untuk menguasai ketrampilan yang belum Anda miliki. Antara lain Anda bisa mengikuti kursus, seminar, kelompok diskusi, atau mungkin sekolah lagi. Tapi ingat, ikuti itu semua dengan serius, jangan setengah-setengah.

* Bersaing sehat
Bersainglah secara sehat di kantor Anda. Jika ada rekan yang lebih berhasil dari Anda, jangan iri dan menjadikannya musuh. Justru sebaliknya, ia bisa menjadi cambuk agar Anda bisa menandingi kesuksesannya dengan cara-cara yang positif. Kalau perlu, Anda bisa menjadikannya teman diskusi atau sharing tentang langkah menuju keberhasilan.

Pada dasarnya, kemauan yang kuat dari dalam diri Anda untuk terus menambah bobot dan kualitas diri akan mendukung tercapainya kesuksesan itu. Maka, lakukanlah dengan niat tulus dan sungguh-sungguh. Sehingga Anda mampu menembus persaingan yang belakangan ini semakin mengerikan. Ingat, tak ada orang yang lebih bodoh selain orang yang tak menyadari kekurangannya. Sukses untuk Anda...!




Mempererat Jalinan Pertemanan
Jumat, 16 Agu 2002 08:05 WIB


Namun, untuk membentuk hubungan pertemanan yang kuat di lingkungan kantor, bukan hal mudah. Karena masing-masing memiliki ego dan 'keakuan' yang berbeda. Tetapi, tentu saja semua itu bisa diupayakan. Berikut ini adalah beberapa kiat agar hubungan Anda dan rekan-rekan di kantor terjalin erat:

* Makan siang bersama
Walau kelihatannya sepele, tapi makan siang bersama memiliki efek yang lumayan besar. Kebersamaan yang terjadi di saat Anda dan rekan-rekan 'mengendurkan urat saraf' sambil santap siang bisa menjadi ikatan pertemanan yang cukup erat.

* Olahraga bersama
Kalau di kantor Anda memiliki group atau komunitas olahraga, masuklah di dalamnya. Keterlibatan Anda di dalam klub itu dapat memperkuat hubungan Anda dan rekan-rekan yang terlibat di dalamnya. Bahkan, dengan mengikuti perkumpulan ini, hubungan Anda dan bos atau rekan-rekan lain yang semula kaku dapat lebih rileks.

* Rekreasi bersama
Jika waktu dan kondisinya memungkinkan, lakukan piknik atau rekreasi bersama rekan-rekan kantor Anda. Kalau perlu Andalah yang mengkoordinir acara ini. Percayalah, kegiatan tersebut akan mengakrabkan Anda dan rekan-rekan. Suasana riang dan santai yang tercipta dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang cukup erat.

* Datang ke acara rekan
Menghadiri acara yang diadakan oleh rekan sekantor merupakan suatu bentuk penghargaan pada rekan Anda itu. Datanglah jika Anda diundang pada acara pernikahan atau ulang tahun rekan Anda. Memang, kadang Anda dihinggapi rasa malas menghadiri acara seperti ini. Tapi kalau anda melakukannya, dampaknya cukup berpengaruh pada hubungan Anda dan rekan tersebut. Karena bentuk perhatian seperti ini memang diperlukan untuk menjaga hubungan baik yang telah terbina. Tetapi, seandainya memang tidak bisa hadir, jangan lupa untuk memberi ucapan selamat pada rekan Anda keesokan harinya.

* Bertegur sapa dan tersenyum
Saling bertegur sapa saat berpapasan plus sunggingan senyum mampu merontokkan 'ego' rekan-rekan di kantor Anda. Sapalah mereka dengan kata-kata singkat seperti 'hai', 'hallo', 'selamat pagi', dst. Tegur sapa dan senyum bisa jadi merupakan awal suatu hubungan yang lebih erat.

Memang, cara-cara tersebut terkesan sangat sederhana. Namun jika Anda melakukannya dengan tulus, jaringan yang kuat antara Anda dan rekan-rekan di kantor akan tercipta dengan sendirinya. Percayalah, jika hubungan yang erat telah terbina, rasa kebersamaan, tolong menolong dan kepedulian akan tumbuh di antara Anda dan rekan-rekan. Bukankah hal ini sangat berharga di tengah kehidupan yang semakin angkuh?





Mendapatkan Pengakuan yang Layak
Kamis, 15 Agu 2002 08:05 WIB


Berikut adalah pilihan-pilihan langkah yang bisa Anda ikuti:

* Bangun rencana untuk mendapatkan lebih banyak
Buatlah prioritas untuk membangun jalan mendapatkan pengakuan. Lakukan hal-hal hebat yang sebelumnya tidak pernah Anda lakukan. Lakukan dengan sungguh-sungguh kemudian publikasikan pada yang lain bahwa Anda telah melakukannya dengan baik. Jika bos menyadarinya, dia pasti akan mengatakan "Anda semakin baik dalam hal ini!"

* Buat Rencana untuk memberikannya bagi diri Anda sendiri
Misalkan bidang tugas Anda adalah membuat arsip kemenangan yang mengandung surat-surat dan catatan-catatan penghargaan dari rekan-rekan, konsumen dan manajer. Kapanpun jika bos mencela Anda untuk alasan yang tidak jelas, keluarkan saja semua arsip yang sudah Anda buat dan bacakan semua kisah kesuksesan pribadi Anda. Anda akan mendapatkan peningkatan segera.

* Pastikan Anda memberikannya untuk orang lain
Bahkan bila manajer Anda yang sekarang tidak terlalu sensitif atau tanggap dalam melihat Anda melakukan segala sesuatu dengan benar, hal itu tidak berarti Anda harus mengikutinya. Ambil waktu untuk berterima kasih pada bos Anda bila ia melakukan sesuatu yang Anda hargai.

Nah sudahkan Anda mendapatkan pengakuan yang layak? Jika Anda merasa belum, upayakanlah dari sekarang! Karena suka atau tidak, sebuah pengakuan atas prestasi atau kemampuan Anda, akan mengantarkan Anda pada jenjang yang lebih baik!



Menghindari Penolakan Gagasan
Rabu, 14 Agu 2002 08:00 WIB


Apa yang harus Anda lakukan agar gagasan Anda tidak ditolak? Untuk memperkecil kemungkinan penolakan gagasan, coba simak kiat di bawah ini:

- Gagasan sebaiknya bersifat untuk kepentingan organisasi, bukan untuk kepentingan pribadi atau sekelompok orang di kantor Anda. Pikirkan berbagai aspek dan dampaknya. Jangan sampai orang lain beranggapan bahwa Anda menyampaikan ide sebagai upaya untuk menjilat atasan atau sekedar carmuk (cari muka).

- Sebelum mengungkapkan gagasan, Anda perlu melakukan banyak komunikasi dan pendekatan, baik kepada atasan atau rekan-rekan. Komunikasi dengan rekan maksudnya untuk menghindari pembajakan gagasan Anda. Gunakan pendekatan pribadi dan informal, terutama dengan atasan. Misalnya dalam suasana yang santai. Sampaikan dengan cara yang sopan.

- Sebelum menyampaikan gagasan, katakan pada bos bahwa Anda memiliki satu gagasan. Kemudian tanyakan apakah saat itu bos mau mendengarkan gagasan Anda. Jika kelihatannya bos dalam keadaan tidak mood lebih baik pending saja dulu gagasan Anda.

- Gunakan data yang lengkap, obyektif, dan up to date. Susunlah data-data tersebut dengan rapih dan sistematis. Kalau perlu gunakan data pembanding dari organisasi lain. Maksudnya tentu saja agar bos tidak meragukan keorisinilan gagasan Anda.

- Anda harus siap jika kemungkinan gagasan Anda diakui oleh atasan Anda sebagai gagasannya. Jangan bersikap emosionil. Jika Anda ingin komplain, lakukan secara baik-baik. Katakan, bahwa Anda cukup kompromis dengan pengakuan gagasan itu. Asalkan ada kesepakatan antara Anda dan bos. Bisa saja bos mengatakan bahwa itu gagasannya tetapi terinsipirasi oleh usulan Anda. Bisa jadi, setelah kejadian ini, besok-besok gagasan Anda akan lebih mudah diterima. Tentu saja bila gagasan Anda itu cukup menarik.

Ingat, dalam organisasi, keberhasilan mengajukan gagasan baru juga terletak pada cara Anda melakukan pendekatan dan komunikasi, baik kepada bos dan juga rekan-rekan. Setiap kali Anda punya gagasan terbaru, jangan ragu untuk menyampaikannya. Nah biar nggak ditolak manfaatkan aja kiat tadi. Tapi kalau masih ditolak juga, jangan pesimis dulu! Ajukan gagasan lain yang lebih cemerlang.




Sukses Menjalin Jaringan Kerja
Rabu, 14 Agu 2002 08:05 WIB


So, bagaimana agar networking itu benar-benar bermanfaat bagi diri Anda? Berikut ini 8 kunci sukses menjalin jaringan kerja:

* Jadilah humas untuk diri sendiri
Langkah ini penting agar orang lain tahu kemampuan dan prestasi Anda. Sebarkan sedikit informasi tentang Anda saat bertemu relasi baru. Caranya, ceritakan sekelumit kisah sukses Anda. Lakukan secara proporsional. Buang jauh-jauh sikap menyombongkan diri. Cerita sukses akan memberi kesan kalau Anda antusias dan cinta pada pekerjaan. Jika Anda pernah menghadapi masalah dalam kerja, hindari godaan untuk bercerita pada orang yang tak begitu Anda kenal.

* Bidik sasaran yang tepat
Saat butuh sesuatu Anda harus tahu kemana mencari bantuan. Pikirkan tujuan yang ingin Anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan Anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tak bisa memberi solusi instan, Anda harus sedikit bersabar. Tunggu sampai kapan ia menghubungi Anda.

* Berbagi hal yang menyenangkan
Banyak kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang lain di sekeliling Anda. Buatlah agar rekan kerja senang dan merasa nyaman bekerja sama dengan Anda. Bila seorang klien mengirim kartu ucapan terima kasih untuk tim kerja, kirim salinannya pada anggota tim kerja dan atasan Anda. Hal yang sama perlu Anda lakukan saat ada rekan lain yang berhasil menggamit klien baru. Kirim kartu berisi ucapan selamat, maka mereka akan tetap mengingat Anda sebagai kolega kerja yang simpatik.

* Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam di belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir Anda. Ajak rekan kerja atau klien Anda untuk makan siang bersama. Jangan lupa bekali diri dengan informasi tentang orang yang akan Anda temui.

* Biarkan mereka bicara
Pertama kali Anda bertemu dengan klien cobalah untuk pasang telinga baik-baik. Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara, perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat Anda sedang 'menunggu giliran' untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak Anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang Anda dapatkan.

* Buang sikap angkuh
Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah daripada Anda. Jangan dikira mereka tak berguna bagi Anda. Siapa tau mereka bisa memperkenalkan Anda pada orang-orang penting yang kebetulan menjadi atasan mereka.

* Buat mereka merasa penting
Buat relasi Anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi. Agar tak lupa catat dalam agenda Anda. Kirim kartu ucapan pada kesempatan hari raya atau ulang tahun. Bukan tak mungkin, sebagai balasan ia akan memberi rekomendasi baik terhadap Anda pada perusahaannya.

* Bergabunglah dalam berbagai kegiatan
Banyak perkumpulan, organisasi, atau klub profesional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun jaringan. Agar jaringan Anda semakin mantap, cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan Anda. Bisa organisasi profesional atau sosial lainnya. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir Anda. Jangan lupa, ikutilah kursus, pelatihan profesional atau milis di internet.

Nah sudahkah Anda melakukannya? Ingat, kemampuan Anda dalam menjalin jaringan kerja, akan memudahkan Anda memasuki pergaulan di dunia profesional. So, jika selama ini Anda 'adem-adem' aja alias nggak pernah memikirkan networking yang baik, coba deh mulai dari sekarang, dan rasakan manfaatnya....!




Mempertahankan Gairah Kerja
Kamis, 15 Agu 2002 08:00 WIB


Nah, Anda yang seringkali kehilangan gairah dan semangat di kantor, coba simak cara-cara sederhana ini. Siapa tau Anda tertarik melakukannya.

* Istirahat
Saran yang klasik memang. Namun, jika Anda meluangkan waktu lima menit saja di tengah pekerjaan yang menumpuk, dapat memompa semangat Anda untuk kembali bekerja. Dalam waktu yang singkat itu, Anda bisa memejamkan mata sejenak dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan.

* Ngobrol dengan rekan kerja
Berbicara sejenak dengan orang lain membuat otak dan mood Anda selalu siaga. Lagipula berbicara membutuhkan energi sehingga melenyapkan kantuk. Aktivitas ringan yang melibatkan interaksi dengan orang lain, membuat semangat Anda tetap utuh. Asal tidak kebablasan, mengapa tidak?

* Ngemil
Sibuk bekerja, sekalipun hanya di depan komputer, cukup menyita pikiran dan energi Anda. Tanpa Anda sadari fisik Anda akan melemah. Wajar jika tiba-tiba Anda merasa lapar, apalagi jika Anda berada di ruangan dingin ber-ac. Nah tak ada salahnya jika Anda sediakan camilan di meja Anda. Jadi, jika suatu waktu perut Anda keroncongan, camilan itu bisa membantu mengatasinya. Mengunyah camilan juga bisa jadi ajang refreshing loh, biar Anda nggak suntuk dan ngantuk. Tapi ada baiknya jika saat makan siang, jangan makan terlalu banyak karena akan membuat Anda ngantuk dan kehilangan konsentrasi.

* Bergerak
Gerakan ringan seperti memutar kepala ke kiri kanan, jalan di tempat, memutar tubuh ke kiri dan kanan, bermanfaat mengembalikan mood Anda yang hilang. Tubuh terasa lebih segar dan semangat Anda pun kembali lagi.

* Ngopi
Minum kopi kurang dari tiga gelas sehari bisa mengatasi kantuk Anda. Kafein di dalamnya memperlambat proses kantuk di siang atau malam hari. Namun, cara ini disarankan untuk Anda yang memang terbiasa mengkonsumsi kopi. Jika tidak terbiasa, kopi bisa diganti susu atau energi drink lainnya.

* Denger musik
Nggak ada salahnya, jika sambil bekerja Anda dengarkan musik kesukaan Anda. Karena musik diyakini dapat menambah semangat dan vitalitas Anda. Dengarkan dengan volume yang tak mengganggu rekan lain.

Pada dasarnya, Anda harus berusaha agar semangat dan stamina Anda tetap terjaga. Jangan biarkan kelesuan mengganggu aktivitas Anda. Sesederhana apapun itu, jika dampaknya mampu mengembalikan kegairahan Anda, lakukanlah. Nah sudahkan Anda melakukannya? Atau Anda punya cara lain?




Upaya Manajer Memberi Pelatihan
Selasa, 13 Agu 2002 08:00 WIB


Memberikan pelatihan merupakan salah satu fungsi manajer. Karena karyawan tidak begitu saja mengetahui bagaimana melakukan sesuatu seperti yang diharapkan perusahaan. Menurut Diane Tracy dalam bukunya The Power Pyramid: How to Get power by Giving it Away, jika Anda manajer, Anda wajib memberikan pelatihan dan pengembangan diri pada para karyawan.

Masih kata Diane, pelatihan itu memberi banyak manfaat seperti membangkitkan kepercayaan diri karyawan, menambah pengetahuan dan ketrampilan, serta menumbuhkan motivasi. Sehingga, dengan pelatihan yang baik, tingkat kesalahan dapat diminimalkan sekecil mungkin. Pekerjaan pun dapat dilakukan secara lebih efisien dan produktif. Pada akhirnya, para manajer dapat mencapai kesuksesan melalui karyawan-karyawannya yang handal.

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan manajer dalam memberi pelatihan pada para karyawannya:

* Latihlah karyawan agar mandiri
Tujuan pelatihan adalah mengembangkan kemandirian sehingga mereka tidak terlalu banyak memerlukan bantuan manajernya. Kemandirian adalah landasan harga diri. Karena, karyawan akan percaya pada kemampuannya sendiri dan semakin bebas menggali dan mengembangkan potensinya. Kemandirian menghapus keragu-raguan yang sebenarnya merupakan kendala utama karyawan.

* Tanamkan pentingnya belajar dan menerima perubahan
Tugas Anda bukan hanya melatih, tapi juga menanamkan motivasi agar karyawan mau belajar. Dan, dampak terbesar dari proses pembelajaran adalah keberanian untuk menghadapi perubahan. Selain itu, tugas Anda pula untuk mendorong karyawan menggunakan ketrampilan barunya pada pekerjaan sehari-hari

* Prioritaskan pelatihan
Ketahui apa yang menjadi tujuan dan sasaran serta tanggung jawab bidang pekerjaan, serta standar apa yang harus dipenuhi karyawan. Kemudian, galilah ketrampilan apa yang diperlukan, apa yang harus dipertajam. Dengan demikian Anda bisa menyusun program pelatihan yang terprioritas, terpadu dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Bila perlu, Anda dapat bekerja sama dengan bagian pengembangan sumber daya manusia dalam menyusun program pelatihan yang tepat bagi karyawan Anda.

* Jadilah mentor yang berhasil
Pelajari bagaimana potensi yang dimiliki karyawan, apa bakat dan kemampuan alamiahnya? Bagaimana peluangnya dalam perjalanan kariernya? Pelajari juga karakter masing-masing karyawan. Bagaimana sifat-sifatnya, rasa tanggung jawabnya dan seberapa keras kemauan, semangat dan integritas dirinya? Usahakan Anda mampu menangkap suasana batin antara Anda dan karyawan. Apakah terdapat hubungan yang saling menghargai dan mengagumi? Apakah Anda saling menyukai atau sebaliknya?

Pada dasarnya, pelatihan memang tanggung jawab Anda sebagai manajer, namun kesuksesan sebuah pelatihan juga sangat bergantung pada kemauan dan tanggung jawab karyawan. So, tumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab yang penuh pada diri karyawan. Good luck...!




Cermat Melakukan Wawancara
Senin, 12 Agu 2002 08:05 WIB


Di bawah ini merupakan prinsip dasar yang harus Anda lakukan dalam interview:

* Menyambut kedatangan calon karyawan dan mengecek apakah calon karyawan itu sesuai dengan data aplikasi yang terlampir. Karena ada juga kasus, orang yang diwawancarai ternyata bukan kandidat yang sesuai dengan data aplikasi.

* Ciptakan suasana yang akrab sejak awal. Ketika dia datang, ulurkan jabat tangan dan jangan lupa tersenyum agar calon karyawan merasa tenang dan rileks. Jika calon karyawan tidak ‘nervous’, Anda akan lebih mudah untuk mengadakan wawancara dan mengetahui lebih banyak kualitas dan segala sesuatu tentang calon karyawan.

* Bukalah wawancara secara singkat dengan menjelaskan tujuan wawancara. Jika pewawancara ada dua, tunjukkan bidang pembicaraan yang akan dipegang masing-masing. Sehingga, calon karyawan tidak akan bingung menghadapi lebih dari satu pewawancara.

* Mulailah wawancara dengan menanyakan bidang-bidang faktual yang mudah, seperti hobi atau minat. Memancing seseorang untuk berbicara sejak awal, akan menghilangkan kegugupan. Tahan bidang-bidang yang akan Anda selidiki lebih jauh sampai mereka tenang dan bisa berbicara dengan lancar.

* Mendengarkan dengan baik juga merupakan bagian dari proses wawancara. Karena wawancara adalah percakapan dua arah. Kalau hanya Anda yang banyak berbicara, Anda akan memperoleh sedikit informasi. Selain itu banyak berbicara akan mengesankan Anda hanya tertarik pada diri sendiri.

* Pertahankan kontak mata. Kontak mata menandakan bahwa Anda perhatian penuh dengan lawan bicara. Pandangan yang selalu berpindah-pindah menunjukkan keengganan Anda pada lawan bicara. Dengan kontak mata, bisa membuat lawan bicara berbicara lebih jujur.

* Gambarkan fakta-fakta perusahaan secara singkat, seperti standar gaji, jam kerja, hak cuti, fasilitas, dll.

* Akhiri wawancara dengan menanyakan apakah mereka ingin mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan atau perusahaan. Jika sudah selesai, tutuplah wawancara dengan mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka. Saat berjabat tangan, katakan bahwa Anda akan mengabarkan hasil wawancara.

* Pada akhir wawancara jangan pernah mengatakan bahwa calon karyawan itu diterima, meskipun anda tertarik. Anda membutuhkan waktu untuk menilai semua calon karyawan yang telah diwawancarai. Keputusan tentang calon yang akan dipilih memang sebaiknya dilakukan setelah semua wawancara selesai.

* Gunakan selang waktu antara wawancara yang satu dengan berikutnya untuk melengkapi dan menyusun catatan wawancara yang telah Anda buat. Jangan hanya mengandalkan ingatan, karena keputusan untuk merekrut karyawan harus berdasarkan catatan yang akurat dan komprehensif.

Jika seluruh proses wawancara telah selesai, diskusikan hasil wawancara dengan mereka yang bertanggung jawab pada proses seleksi. Putuskan calon yang tepat, kemudian hubungi kembali kandidat yang terpilih untuk proses selanjutnya.



Kiat Meraih Cita-cita
Senin, 12 Agu 2002 08:00 WIB


Cita-cita memang tak bisa digapai dalam sekejap. Anda membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Kalau Anda mau berusaha lebih keras, bukan mustahil Anda dapat meraih cita-cita dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Di bawah ini adalah kiat bagi Anda yang ingin meraih cita-cita tanpa hambatan berat:

* Kembangkan rencana Anda untuk mendayagunakan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian. Kerahkan kemampuan Anda sekuat tenaga untuk menempuh cita-cita. Jangan terlena oleh rentang waktu yang panjang. Ingat, waktu akan terus berputar dengan cepat. Jika Anda tidak berbuat sesuatu, Anda bagaikan manusia primitif yang hidup di jaman yang sangat modern.

* Bekerjasamalah dengan orang-orang yang dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan. Mintalah dukungan orang-orang yang bisa mensupport Anda secara positif. Misalnya orangtua, keluarga, sahabat dan kekasih.

* Jaga jarak dengan orang dan lingkungan yang akan membuat Anda lemah. Ingat, kemajuan tidak akan Anda peroleh jika Anda berada di dalam lingkungan yang lemah dan negatif. Jangan lupa, sebagai mahluk sosial keberadaan manusia lainnya mempengaruhi visi dan misi hidup Anda.

* Lupakan pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan. Larut dalam masa lalu yang menyedihkan hanya akan membuat motivasi Anda terganjal. Tapi kalau Anda mau belajar dari kegagalan masa lalu, it's oke. Jadikan pengalaman tersebut pelajaran untuk meraih keberhasilan.

* Contohlah figur orang sukses yang Anda idolakan. Percaya nggak, hal ini bisa memacu motivasi Anda untuk lebih maju. Paling tidak Anda memiliki barometer bagaimana cara mencapai tujuan yang Anda inginkan.

* Jangan terjebak pada jalan pintas yang negatif. Sekali terpeleset Anda akan terlempar jauh dari tujuan Anda yang sesungguhnya. Dan ketika tersadar Anda akan berada dalam penyesalan yang panjang.

Perlu Anda catat, kerja keras yang Anda lakukan tidaklah cukup untuk mencapai tujuan. Anda juga membutuhkan dukungan kekuatan batin. Untuk itu sambil berusaha jangan lupa terus berdoa. Doa yang tulus diyakini akan memberi energi dalam menggapai tujuan. Selamat mewujudkan cita-cita dan tujuan Anda..!




Optimis Saat Berburu Kerja
Minggu, 11 Agu 2002 08:00 WIB


Bahkan kadang kecemasan yang melanda para pencari kerja berubah menjadi ketakutan dan kekhawatiran. Persaingan yang sedemikian berat membuat mereka merasa pesimis mendapatkan pekerjaan. Padahal sikap seperti ini tidak perlu ada. Sikap pesimis hanya membuat Anda kehilangan gairah untuk menangkap peluang terbaik.

Dalam hal ini, menurut pakar karir Lambeth Hochwald, motivasi menjadi hal utama saat hunting pekerjaan. Konon, dengan motivasi yang kuat, sikap pesimis akan lenyap berganti dengan optimisme. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga motivasi dan optimisme Anda saat berburu kerja:

* Perlu Anda ketahui, ternyata peran seorang teman saat Anda jobless dan tengah mencari pekerjaan, demikian penting. Seorang teman yang baik bisa dijadikan teman curhat atau sharing. Berceritalah pada teman Anda apa yang kini Anda lakukan dan mintalah saran pendapatnya.

* Peran keluarga juga tak kalah penting saat Anda sibuk mencari-cari peluang kerja. Mintalah dukungan dan doanya. Hal ini akan menambah kekuatan dan semangat Anda dalam menembus persaingan, seberapapun beratnya.

* Organisasikan kemana dan kapan Anda mengirimkan lamaran. Sehingga Anda tidak akan bingung atau kesulitan untuk menindaklanjutinya, jika suatu waktu mendapat panggilan. Karena terkadang saking terlalu lamanya Anda mengirimkan lamaran, begitu ada jawaban, Anda lupa kalau Anda pernah melamar ke perusahaan tersebut.

* Tujuan yang tepat dapat menambah motivasi. Karena itu bersikaplah realistis dalam upaya mencapai tujuan. Sikap realistis ini dapat ditunjukkan dengan cara menuliskan daftar banyaknya lamaran yang telah terkirim dan sejauh mana feed back-nya. Dari catatan tersebut Anda bisa memperkirakan sejauhmana keberhasilan Anda.

* Kembangkan terus rasa percaya diri Anda. Rasa percaya diri akan membantu Anda terhindar dari tekanan-tekanan selama masa penantian. Dan rasa pede itu lebih diperlukan saat panggilan kerja datang.

So, bagi Anda yang kini tengah berburu kerja, akibat phk atau fresh graduate, jangan sekalipun bersikap pesimis. Percayalah walaupun sulit, bukan tak mungkin Anda akan mendapatkan yang terbaik. Jika Anda terus berusaha, why not?



Mengembangkan Sikap Optimis
Sabtu, 10 Agu 2002 08:00 WIB


Bahkan penelitian menunjukkan bahwa mereka yang optimis memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik, jarang sakit dan berumur lebih panjang. Selain itu orang-orang optimis sulit terserang stres apalagi depresi. So, jika ingin sukses, Andapun harus menjadi pribadi yang optimis. Caranya? Coba simak tips berikut ini:

* Jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi. Jika Anda mengalami kemalangan, jangan berlarut-larut meratapinya. Jadikan kemalangan atau kegagalan sebagai pelajaran dan pengalaman berharga untuk maju. Segera bangkit dan lakukan tindakan ke arah perbaikan. Tanamkan dalam diri bahwa Anda pasti bisa berhasil.

* Jangan pernah merasa bahwa nasib Anda lebih buruk dari yang lain. Buang pertanyaan negatif seperti ini: “Kenapa sih nasib saya begini?, Kok gaji saya lebih kecil dibanding dia?, Kenapa saya tidak sepintar dia?”. Lebih baik bersyukur bahwa Anda masih jauh lebih beruntung dari orang-orang di bawah Anda. Dann jangan jadikan orang-orang yang lebih sukses dari Anda sebagai bahan penyesalan, tetapi jadikan referensi untuk sukses.

* Buatlah daftar kelebihan diri Anda. Dengan demikian Anda akan sadar bahwa Anda memiliki banyak asset dan kelebihan. Namun jangan salahgunakan kelebihan yang Anda miliki. Lakukan sesuatu yang berarti dengan kelebihan Anda itu.

* Hilangkan rasa takut dan khawatir yang berlebihan, seperti takut tidak berhasil, takut salah, takut miskin, takut dipecat, dll. Berbagai kekhawatiran dan ketakutan yang Anda rasakan hanya akan memadamkan semangat Anda dalam mencapai sukses. So, jangan bebani pikiran Anda dengan bermacam ketakutan yang tak beralasan. Pede aja lagi!

Nah, sudahkah Anda menjadi pribadi yang optimis? Ingat, hal yang tak kalah penting dalam menciptakan sikap optimis adalah kemauan yang kuat dalam diri Anda! Percuma saja jika Anda menyadari pentingnya sikap optimis namun Anda sendiri tak berniat menumbuhkannya. So, mulailah dari sekarang!




5 Kunci Dasar Mendongkrak Kinerja
Jumat, 9 Agu 2002 08:05 WIB


Caranya? Simak 5 kunci dasar berikut:

* Kekhususan
Karyawan membutuhkan spesifikasi. Informasi spesifik lengkap dengan cara pelaksanaan sangat membantu stabilitas kinerja, sekaligus memperbaiki kekurangan. Manajer tak perlu sibuk memandori dan karyawan tahu keinginan perusahaan, ini menunjang kreativitas.

* Konsistensi
Informasi sebaiknya tidak saling bertentangan. Misalnya penilaian berkala baik, tapi penilaian tahunan buruk. Ini, inkonsistensi yang meresahkan dan menganggu kinerja.

* Waktu yang tepat
Umpan balik sebaiknya segera diberikan, agar karyawan termotivasi memperbaiki. Kalau kelamaan ada keengganan mengevaluasi. Mereka terlanjur merasa benar dan akan sangat terpukul jika dapat nilai rapor jelek.

* Komunikasi yang efektif
Manajer harus mampu menciptakan komunikasi efektif untuk menumbuhkan persamaan persepsi dengan karyawan. Jika pernyataan manajer tidak dimengerti atau diterima sepotong-sepotong, sasaran tak akan tercapai.

* Niat baik dan kerjasama
Manajer perlu menunjukkan niat baik dan kerjasama. Umpan balik yang hanya bertujuan menjatuhkan atau mempermalukan karyawan tak akan mampu menciptakan kondisi kerja yang sehat.

Karyawan yang ikut memberikan ide dalam menetapkan sasaran atau standar kinerja, berarti telah mengemukakan kehendak dan kebutuhannya. Karyawan tersebut akan berusaha mencapainya, karena dia tahu apa yang dia mau.




Tampil Beda di Dunia Kerja
Kamis, 8 Agu 2002 08:00 WIB


Tujuan menciptakan 'brand' itu adalah menonjolkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki yang membuat Anda tampak berbeda dengan lainnya. Bagaimana orang lain memandang diri Anda sebagai sesuatu yang menarik, ikuti beberapa saran berikut:

* Ketahui tujuan hidup Anda
Dengan mengetahuinya, Anda bisa menyusun langkah satu persatu. Ini yang disebut sebagai mission statement.

* Tegaskan keunikan yang Anda miliki
Caranya, tulis kata sifat yang benar-benar Anda kuasai. Apa yang orang lain ingat akan diri Anda. dari sini Anda akan mendapatkan brand value atau sifat-sifat yang membuat Anda menarik.

* Lakukan strategi
Setelah mengetahui tujuan hidup Anda, tentu Anda memiliki rencana untuk mewujudkannya menjadi sebuah tindakan nyata. Misalnya Anda ingin menjadi seorang penulis, brand value Anda adalah ramah, kreatif dan persuasif.

* Wujudkan dalam tindakan
Rencana tanpa tindakan sama aja bohong. Lakukan usaha untuk mewujudkan rencana dan angan-angan Anda. Misalnya jika Anda ingin menjadi penulis handal, asah dan galilah kemampuan Anda. Anda juga bisa mencari jalan dengan menghubungi orang yang bisa mengantarkan keinginan Anda.

* Terima kenyataan
Penampilan ikut menentukan sejauh mana Anda bisa melangkah. Jadi, tujuannya adalah tampil unggul diantara kalangan lain, misalnya tampil berbeda diantara teman sekantor.

* Hidupkan merek Anda
Kini saatnya menyiarkan 'brand value' Anda secara halus kepada semua orang. Mulai dari bawahan, rekan sekerja sampai kepada atasan. Sampaikan bahwa Anda kini memiliki keunikan dan ciri tersendiri yang membedakan Anda dengan yang lain.

Apa pun pilihan Anda artinya Anda telah menentukan brand Anda sendiri dan tak ada istilah benar atau salah. Yang pasti Anda telah bersikap tegas untuk diri sendiri. Dengan kata lain, Anda telah menciptakan diri Anda sebagai seorang yang memiliki rasa percaya diri di tengah persaingan kerja dan persaingan pasar. Anda tak perlu mengikuti orang lain tetapi sebaliknya, Anda bisa menjadi contoh bagi yang lainnya.




Ukuran Keberhasilan Networking
Rabu, 7 Agu 2002 08:00 WIB


Ternyata berhasil tidaknya Anda menjalankan jaringan kerja bukan diukur dari sisi Anda mengenal mereka, melainkan dari sisi 'mereka mengenal Anda'. Berikut ini adalah hal-hal yang menandakan bahwa cukup berhasil dalam 'networking':

* Anda bisa leluasa menghubungi mereka lewat telepon tanpa terganjal oleh sekretarisnya. Lebih meyakinkan lagi, jika sekretarisnya juga mengenal Anda dengan baik dan tidak menghalangi Anda untuk berbicara di telepon dengan bosnya.

* Biasanya orang-orang penting memiliki beberapa nomor ponsel untuk beberapa urusan. Dan umumnya, nomor yang lain dipegang oleh asisten atau sekretarisnya. Namun, jika Anda bebas menelepon lewat ponsel yang langsung dipegangnya, merupakan pertanda bahwa Anda sukses menjalin networking dengannya.

* Nomor ponsel Anda tercatat dengan baik dalam catatan telepon di ponselnya. Sehingga sewaktu-waktu mereka juga mudah menghubungi Anda. Begitu juga dengan kartu nama Anda, tersimpan dengan baik dalam buku kartu namanya.

* Anda bisa bertemu secara langsung di kantornya kapan saja tanpa birokrasi yang berbelit. Bahkan Anda bisa bertemu tanpa membuat janji terlebih dahulu. Hal ini juga karena Anda mengenal teman-teman, asisten, sekretaris dan orang-orang yang berhubungan dengannya dengan baik dan mereka pun mengenal Anda dengan baik. Sehingga Anda dengan mudah bisa bertemu dengan mereka sewaktu-waktu.

* Ukuran bahwa mereka mengenal Anda bukan hanya dari Anda bisa menghubungi mereka. Kalau sesekali mereka yang menghubungi Anda secara langsung tanpa melalui asisten atau sekretarisnya, bisa dijadikan patokan bahwa Anda berhasil menjalin hubungan kerja yang baik dengan mereka.

* Anda mudah mendapatkan informasi berharga dari mereka untuk kepentingan kerja Anda. Informasi ini bisa Anda dapatkan dengan menghubunginya atau merekalah yang menghubungi Anda.

* Anda diundang dalam acara-acara bisnis ataupun dalam acara penting yang mereka adakan. Kalau nama Anda dilupakan dalam acara mereka, kayanya Anda belum berhasil menjalin networking dengan mereka.

* Anda bisa memberi referensi kepada orang lain untuk bertemu dengan salah satu dari mereka untuk menjajagi kemungkinan bisnis yang baru.

Bagaimana...? Apakah tanda-tanda di atas sudah Anda rasakan...? Kalau sudah, selamat! berarti Anda telah berhasil menjalin hubungan kerja yang baik dengan mereka. Itu berarti kesuksesan bisnis yang Anda idamkan akan lebih mudah direalisasikan! Tapi ingat, meski Anda memiliki jaringan bisnis yang baik, Anda tetap membutuhkan kerja keras. Karena selain hubungan bisnis yang baik, keberhasilan Anda juga ditentukan oleh kesungguhan dan kerja keras Anda....!




Penyebab Kegagalan Orang pintar
Selasa, 6 Agu 2002 08:00 WIB


Makanya, jangan heran, jika Anda menemui rekan sekolah Anda yang dulu dikenal pandai dan cerdas namun akhirnya hanya merutuki nasib karena masa depannya yang suram! Apa penyebabnya? Di luar nasib dan faktor 'lucky', banyak hal yang bisa memicu kegagalan orang-orang pintar. Namun berdasarkan wawancara dan survei yang dilakukan pada 200 orang pintar di Amerika, ada enam hal penting penyebab kegagalan bagi mereka. Coba simak:

* Kurang ketrampilan sosial
Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Anda, Anda tetap perlu memiliki intelegensi sosial, seperti kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik. Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mampu mengakui kesalahan mereka dan tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi sosial bisa diperoleh dengan banyak berlatih.

* Tidak cocok
Sebuah kesuksesan memerlukan kecocokan antara kemampuan, bakat, kepentingan, keinginan, kepribadian, dan nilai-nilai dalam pekerjaan Anda. Bila Anda merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaan Anda selama ini. Bagi beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang berani diambil.

* Tidak ada komitmen
Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah akan memperbesar kemungkinan gagal. Suatu tujuan perlu dibarengi tekad, semangat, dan komitmen yang kuat untuk mencapainya. Kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Anda harus yakin bahwa Anda bisa melakukannya.

* Kurang fokus
Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak melakukan satu pun dengan baik. Fokuskan kembali diri Anda pada apa yang paling baik dilakukan. Sadarilah keterbatasan Anda, tetapkan prioritas, dan susun organisasi usaha Anda.

* Kurang menyadari rintangan
Kadang, banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Umur, diskriminasi jenis kelamin dan ras merupakan jenis rintangan yang sering tidak disadari. So, Anda harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan masa depan Anda.

* Kemalangan
Siapapun tidak bisa menolak adanya takdir, entah itu takdir baik atau buruk. Dan siapa pula yang bisa menolak ketika kemalangan itu harus Anda alami? Seandainya ini terjadi, yang harus Anda lakukan, jangan menyalahkan diri sendiri! Ingat, meski tak bisa menolak kemalangan itu, namun selalu ada jalan untuk memperbaikinya.

Pada akhirnya, kegagalan bukanlah 'jalan buntu' untuk mencapai sukses. Kesempatan datang silih berganti. Jika hari ini Anda gagal, mungkin besok Anda akan sukses. Jika Anda mampu berpikir jernih mengenai kegagalan dan menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada pilihan, Anda akan bisa menyikapi sebuah kegagalan sebagai pelajaran yang berharga. Ingat, tak ada orang yang lebih bodoh selain tidak bisa memetik pelajaran dari sebuah kegagalan.



Sifat Buruk Penghambat karir
Sabtu, 3 Agu 2002 09:00 WIB


So, menghindari sifat buruk mutlak Anda lakukan jika Anda ingin lancar berkarir. Di bawah ini adalah daftar sifat buruk yang harus Anda hindari di kantor:

* Iri hati
Sifat ini merupakan refleksi ‘kecemburuan’ Anda terhadap kelebihan orang lain. Misalnya iri ketika rekan yang lain mendapatkan promosi jabatan sementara Anda tidak. Iri teman Anda gajinya lebih besar, dll. Tetapi sifat iri hati ini bisa menjadi positif, jika Anda jadikan cambuk untuk lebih maju dan berhasil dari orang lain. Dengan catatan, jalan yang ditempuh pun harus positif.

* Malas
Sifat malas dapat menyerang siapa saja, laki-laki, perempuan, tua muda, anak buah atau bos. Tetapi kalau sifat malas ini dibiarkan, akan menyebabkan kerugian besar pada diri sendiri. Sifat malas di tempat kerja membuat Anda lebih sering menunda-nunda pekerjaan daripada menyegerakannya. Akibatnya Anda akan kehilangan kesempatan berharga untuk berkarya dan maju. Seandainya ada waktu untuk bermalas-malasan, manfaatkan untuk mereview dan merencanakan apa yang sebaiknya Anda lakukan.

* Rakus
Sifat ‘rakus’ membuat Anda ingin memiliki semua yang Anda inginkan, baik materi maupun kedudukan/jabatan. Anda selalu ingin mengerjakan semua tugas-tugas penting di kantor. Bahkan pekerjaan yang semestinya bukan untuk Andapun akan Anda kerjakan demi ambisi Anda. Biasanya sifat ini didasari oleh ‘ego’ bahwa anda ingin menonjol sendiri di tempat kerja. Akibatnya Anda bahkan sudah tidak bisa membedakan mana pekerjaan yang harus Anda lakukan dan mana yang bukan. Kerakusan yang lain adalah dalam hal materi. Anda ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari pekerjaan, agar dapat memiliki materi yang banyak. Kalau salah langkah, bisa-bisa Anda melakukan korupsi.

* Marah
Marah yang berlebihan dapat merusak hubungan kerja yang stabil dan membuat emosi Anda kacau balau. Tentu saja kondisi ini akan menyebabkan pekerjaan Anda terganggu. Tetapi kalau memang Anda harus marah di kantor, jangan takut untuk mengeluarkan amarah. Tetapi sebisa mungkin hindari orang-orang yang dapat memancing amarah dan memperkeruh keadaan. Yang penting, tindaklanjuti amarah Anda dengan hal positif. Pendek kata kemarahan Anda jangan sampai mengganggu pekerjaan. Dan juga tetaplah bersikap profesional dengan tidak mencampuradukkan kemarahan pribadi ke dalam pekerjaan. Sehingga hubungan kerja Anda dan rekan-rekan di kantor tetap aman dan damai.

* Terlalu bangga
Bangga terhadap prestasi yang Anda raih memang sangat wajar. Lagipula Anda pasti membutuhkan ‘pengakuan’ atas prestasi dan kemampuan Anda. Tetapi jangan sampai kebanggaan Anda ini terlalu sering digembar-gemborkan. Tanpa perlu Anda umumkan, teman-teman Anda tentu sudah tahu kalau Anda memiliki ‘nilai lebih’. ‘Pengumuman’ yang berlebihan atas prestasi Anda, bukannya membuat rekan Anda kagum, sebaliknya justru akan membuat Anda tampak menyebalkan. Dengan sikap ‘low profile’, rekan-rekan Anda akan semakin menghargai Anda.

Nah, kalau Anda menyadari bahwa sifat-sifat buruk lebih banyak merugikan, sudah seharusnya Anda menanggalkannya...!



Cara Bersih Jerat Relasi Bisnis
Jumat, 2 Agu 2002 08:00 WIB


Berikut tujuh langkah yang bisa Anda tiru:

* Perhatikan cara berpakaian dan penampilan Anda. Kesan pertama selalu dinilai dari penampilan Anda. Dan sekali mereka terkesan, maka kesan itu akan terus melekat. Jadi, jangan sembrono dan menganggap masalah ini sepele. Tak perlu pakaian mewah dan bermerek, yang penting Anda tampil rapi, bersih, dan segar. Jika Anda tak terlalu ahli dalam hal memadu padankan pakaian, Anda bisa minta saran seorang yang lebih ahli, kekasih Anda mungkin.

* Jika Anda mendapatkan seorang rekan bisnis yang prospektif, sebaiknya Anda langsung bertemu muka. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda bisa diandalkan. Tunjukkan bahwa mereka dapat memberikan kepercayaannya pada Anda.

* Jika Anda mengepalai sebuah bisnis online, jangan lupakan netiquette. Dalam bisnis online, Anda harus memperhatikan privasi, ingat banyak mata yang mengarah kepada Anda.

* Ikuti lebih dulu dengan kata-kata Anda namun tetap dalam kerangka sopan santun. Komunikasi yang baik akan mempromosikan bisnis Anda di masa depan. Kata-kata bisa jadi senjata ampuh meraih apa yang Anda inginkan.

* Dengarkan dahulu baik-baik. Seseorang akan lebih menyukai mereka yang mendengarkan dengan serius dan menunjukkan rasa hormat. Jadi, lakukanlah.

* Tanyakan klien Anda jika masih ada yang mengganjal, masih kurang dipahami atau masih memiliki sesuatu untuk dibagi.

* Jadilah seseorang yang proaktif mengejar peluang baru, sangatlah tidak profesional jika klien Anda lebih dulu menelepon. Sebaiknya dimulai dari Anda sehingga klien merasa dihormati.

Bagaimanapun cara-cara yang bersih lebih patut Anda pertimbangkan, ketimbang meraih keuntungan dengan jalan pintas namun jalan itu 'kotor'. Percayalah, cara yang menyimpang tidak akan bertahan lama dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.




Agar Gaji Nggak 'Numpang Lewat'
Jumat, 2 Agu 2002 07:00 WIB


Mengelola keuangan pribadi, khususnya gaji memang gampang-gampang sulit. Gampang, karena Anda hanya tinggal membuat rencana pengeluaran di atas kertas sesuai dengan pemasukan Anda. Namun sulit, karena dalam prakteknya seringkali tidak sesuai dengan rencana. Sehingga, angan-angan menjadi orang 'berkantong tebal' sepanjang bulan pun rasanya cuma impian belaka.

Nah, biar gaji Anda nggak cuma 'numpang lewat', nggak ada salahnya Anda cermati cara berikut ini:

* Setiap kali habis menerima gaji, jangan langsung pergi ke pusat perbelanjaan seperti Mal. Pulanglah ke rumah dan buat daftar pengeluaran kebutuhan Anda, seperti kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak-anak, kesehatan, dll. Jika pasangan Anda tak keberatan, gabungkan gaji Anda berdua. Kemudian catat setiap kali Anda berdua mengeluarkan uang. Dengan demikian Anda akan mengetahui kemana saja ‘larinya’ uang Anda.

* Usahakan setiap kali membeli peralatan rumah tangga, pilihlah yang berkualitas bagus namun dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sehingga, Anda tidak perlu sering-sering mengeluarkan biaya untuk reparasi.

* Belanja kebutuhan sehari-hari sekaligus untuk persediaan sebulan mungkin akan lebih menghemat pengeluaran Anda. Karena membeli dalam jumlah banyak jatuhnya akan lebih murah daripada membeli eceran. Lagi pula Anda nggak perlu bolak-balik membeli karena kehabisan gula, susu, atau kopi. Sehingga hal ini akan menghemat ongkos transport belanja.

* Jangan mengalokasikan uang Anda untuk hal-hal yang bersifat kesenangan belaka. Seberapun kecilnya gaji Anda, biasakan untuk selalu menabung. Kalau bisa setiap bulan sisihkan 10% dari gaji Anda ke dalam tabungan. Pilihlah bank dengan reputasi baik dengan bunga yang lumayan.

* Pilihlah rumah makan yang murah meriah, setiap kali Anda makan siang. Jangan makan di restoran mahal yang akan menyedot isi kocek Anda. Kalau perlu, bawalah bekal makanan dari rumah. Selain irit juga higienis kan?

* Jangan hanya menabung dari gaji. Setiap kali Anda mendapat bonus, THR, atau insentif, sisihkan untuk ditabung walaupun hanya sekian persen. Kalau memungkinkan, investasikan uang Anda ke dalam bentuk saham, obligasi atau deposito sejumlah tabungan yang Anda sisihkan untuk jangka panjang.

* Mengikuti arisan yang diadakan kantor atau lingkungan rumah bisa juga Anda pilih sebagai alternatif untuk ‘menyelamatkan’ uang Anda.

* Kalau Anda masih bingung ‘menyisihkan’ penghasilan Anda yang tidak banyak, mintalah bantuan orang lain yang handal dan Anda percaya dalam mengelola uang. Mungkin dia bisa membuat rencana keuangan yang pas bagi Anda.

Dengan melakukan hal tersebut, jangan takut dianggap ‘pelit’. Toh Anda bukanlah pelit melainkan hemat. Karena siapa lagi yang akan menyelamatkan uang yang Anda peroleh dengan susah payah, kalau bukan Anda sendiri? Lagipula dengan menerapkan pola hidup hemat dan terencana akan sangat bermanfaat bagi masa depan Anda kelak.




Perangkap dalam Pengambilan Keputusan
Kamis, 1 Agu 2002 10:11 WIB


Lantas bagaimana tip menghindari perangkap tersembunyi dalam mengambil keputusan? John S. Hammond, (konsultan bidang pengambilan keputusan dari Sekolah Bisnis Harvard), Ralph L. Keeney (guru besar Sekolah Enjiniring dan Sekolah Bisnis Marshall, Universitas Southern California), dan Howard Raiffa (guru besar Sekolah Bisnis Harvard) dalam bukunya Smart Choices: A Practical Guide to Making Better Decisions (Harvard Business School Press, Oktober 1998), mengungkapkan beberapa perangkap psikologis yang bisa merusak keputusan bisnis Anda.

Berikut kelima perangkap dan solusinya:

* Perangkap jangkar
Tren atau momen masa lalu sering dijadikan jangkar (anchor) dalam pengambilan keputusan. Pemasar atau penjual melihat volume penjualan masa lalu untuk memprediksi penjualan mendatang. Angka kinerja masa lalu menjadi jangkar peramal dengan menyesuaikan beberapa faktor. Dalam situasi pasar yang berubah amat cepat dan sukar diprediksi karena tak berpola, jangkar historis merupakan pijakan buruk. Bahkan, bisa menggiring pada perkiraan yang keliru.

Beberapa cara menghindari perangkap jangkar: Selalu memandang masalah dari perspektif yang berbeda. Cobalah menggunakan alternatif dan pendekatan, jangan tetap pada jalur pemikiran yang pertama kali muncul di pikiran Anda; Cari informasi dari bermacam orang untuk memperluas referensi dan mendorong pikiran Anda, agar tetap jernih; Pikirkan terlebih dulu masalah yang dihadapi sebelum berkonsultasi dengan yang lain, guna menghindari kerancuan ide-ide yang muncul.

* Perangkap status quo
Karena sulit memprediksi masa depan, sering Anda mempertahankan kondisi yang ada (status quo), demi menghindari resiko. Namun, langkah ini merupakan perangkap. Bayangkan, Anda berdiri di atas landasan yang berpusing cepat sekali. Bila Anda hanya diam berdiri, Anda bisa terlontar oleh momen geraknya. Agar stabil, bergeraklah dengan irama dan arah yang sama dengan putaran. Hal ini sulit, karena arah putaran tidak bisa diperkirakan, tapi Anda harus terus mencoba.

Bila Anda telanjur terperangkap pada status quo, ingatlah tip berikut untuk mengurangi pengaruhnya: Selalu ingatkan diri Anda pada tujuan perusahaan. Mungkinkah tercapai, bila Anda mempertahankan status quo?; Jangan menganggap status quo merupakan satu-satunya altrenatif. Cari pilihan lain dan gunakan sebagai penyeimbang. Evaluasi segala aspek plus-minusnya.

* Perangkap bingkai
Langkah pertama membuat keputusan adalah membatasi pertanyaan berdasarkan bingkai permasalahan. Langkah ini berbahaya. Bagaimana menghindarinya: Jangan langsung menerima susunan awal yang Anda atau orang lain rumuskan. Buat beberapa alternatif berdasarkan berbagai aspek. Pilih alternatif yang mampu memberikan benefit optimal; Hadapi masalah secara netral. Dengan bersikap netral, menggunakan banyak referensi dan pembanding, Anda bisa lebih jeli mengkaji plus-minus setiap alternatif, dan memilih yang terbaik; Simak cara seseorang atau tim merumuskan permasalahan dan mengambil keputusan yang direkomendasi ke Anda. Terapkan prinsip devil advocate dengan menguji rekomendasi ini melalui format yang berbeda.

* Perangkap perkiraan dan peramalan
Umumnya, Anda sudah piawai memperkirakan jarak, lama perjalanan, berat atau volume barang, karena terbiasa dan jelas tolok ukurnya, sehingga bisa diuji akurasinya. Dalam mengambil keputusan, Anda kerap harus memperkirakan hal-hal yang kurang jelas, kurang pasti, dan sulit diuji tolok ukur maupun akurasinya. Akibatnya, Anda amat berhati-hati mengambil keputusan, atau malah terlalu berani karena terlalu percaya diri.

Cara terbaik menghindari perangkap ini adalah melakukan pendekatan teratur dalam meramal dan menilai probabilitas. Untuk mengurangi pengaruh percaya diri berlebihan dalam memprediksi, cobalah selalu memulai dengan mempertimbangkan hal-hal ekstrem, yaitu kemungkinan jarak nilai yang terendah dan tertinggi. Hal ini membantu Anda terhindar dari kerancuan perkiraan awal. Untuk menghindari perangkap yang terlalu hati-hati, cobalah jujur menyatakan perkiraan Anda, dan jelaskan ke orang yang akan menggunakannya, bahwa hal tersebut belum disesuaikan.

* Perangkap penegasan atau bukti
Ada dua kekuatan psikologis yang bekerja dalam perangkap ini. Yaitu, kecenderungan secara tak sadar memutuskan apa yang Anda ingin lakukan, sebelum mengetahui alasannya. Lalu, kehendak hati yang lebih memengaruhi bertindak yang disukai daripada yang seharusnya.

Cara menghindari jebakan di atas: Periksa semua bukti secara teliti dan bersamaan. Hindari tendensi menerima penegasan/bukti tanpa mempertanyakannya; Cari teman yang Anda hargai sebagai mitra untuk berargumen mengenai keputusan yang akan Anda lakukan. Buat argumen penyeimbang; Jujurlah pada diri sendiri mengenai motivasi: apakah Anda mengumpulkan informasi untuk membantu menentukan pilihan yang tepat, atau sekadar mencari pembenaran untuk apa yang akan Anda lakukan.




Jika Wanita Alami Hambatan Karir
Kamis, 1 Agu 2002 08:00 WIB


Tak bisa dipungkiri, meskipun kesetaraan gender telah lama digembar-gemborkan, masih ada saja wanita yang mengalami hambatan karir hanya karena diskriminasi gender. Konon, wanita yang mengalami diskriminasi ini, sekalipun mumpuni, tetap sulit untuk mendapatkan promosi jabatan, terlebih sampai menempati posisi puncak.

Namun umumnya, sejumlah kelemahan wanita seperti lebih sensitif, kurang agresif, lebih emosionil, kurang pede, dan kurang berani mengambil resiko, di tuding sebagai penyebab mentoknya karir wanita. Seandainya pun karir wanita bisa maju, tetapi tidak secepat pria.

Nah jika Anda merasa karir Anda 'jalan di tempat' hanya karena perbedaan gender, mungkin tips ini bisa membantu:

- Coba deskripsikan semua masalah Anda di kantor sesuai proporsi yang sebenarnya. Kemudian evaluasi kembali apakah memang Anda telah bekerja maksimal? Dan apakah hasil yang Anda peroleh tidak sesuai dengan usaha Anda? Apakah Anda sudah layak mendapatkan promosi dan penghargaan lebih dari yang Anda dapatkan sekarang?

- Setelah evaluasi tersebut, pikirkan kembali apakah ganjalan karir Anda benar-benar berkaitan dengan diskriminasi gender antara laki-laki dan perempuan ataukah karena sebab lain? Jika karena alasan yang pertama, coba cari informasi apakah di kantor Anda ada rekan wanita lain yang memiliki nasib sama? Untuk mengetahuinya, Anda harus memperoleh perbandingan yang jelas antara karir pria dan wanita.

- Catat nama seluruh rekan wanita yang mengalami masalah seperti Anda. Catat pula nama karyawan pria yang karirnya lebih cemerlang daripada wanita yang lebih mampu. Jangan lupa, catat pula realitas yang mendukung keyakinan Anda tentang diskriminasi tersebut. Misalnya, hanya pria yang boleh menangani proyek-proyek besar padahal banyak wanita yang mampu menanganinya.

- Gali informasi dari berbagai sumber tentang masalah diskriminasi dan buat catatannya. Kumpulkan nama sumber yang bisa mendukung keyakinan Anda. Kemudian tulislah pernyataan si sumber yang mendukung masalah Anda.

- Diskusikan masalah ini dengan rekan wanita yang mengalami nasib serupa. Pikirkan apakah Anda ingin mengadukan masalah ini bersama-sama. Jika rekan Anda tidak mau mempermasalahkannya, tidak perlu dipaksa, berarti ia cukup puas dengan kondisi yang diperolehnya sekarang.

- Kemudian bicarakan masalah Anda dengan atasan, lengkap dengan data-data yang Anda peroleh. Mungkin saja atasan Anda mau memahami dan bisa memberi solusi. Tapi bila bos tidak mau tau, konsultasikan masalah Anda dengan lembaga atau asosiasi yang tepat. Mungkin jika sudah tidak ada jalan keluar lain, Anda bisa menyewa pengacara untuk memperkarakan masalah Anda. Tunjuklah pengacara yang benar-benar mengerti dan berpengalaman dalam masalah hukum ketenagakerjaan.

Pada intinya, di jaman global begini seharusnya memang sudah tidak ada lagi perbedaan antara pria dan wanita dalam karir. Jika wanita terbukti memiliki sejumlah kemampuan dan keahlian semestinya tidak ada halangan lagi untuk menempati posisi yang lebih layak. Nah jika merasa karir Anda terhambat hanya gara-gara Anda wanita, jangan diam saja, perjuangkan hak-hak Anda. Selamat berjuang...!

[tri*]


Memahami Potensi Karyawan
Rabu, 31 Jul 2002 09:13 WIB


Sebagai pimpinan tentu Anda akan tersenyum ketika tim kerja Anda selalu keluar menjadi the winner (pemenang) bukan? Bawahan Anda menang, Andapun ikut senang. So, gimana cara memahami potensi masing-masing karyawan? Berikut ini kiatnya:

* Berpikir Lateral
Anda perlu ingat, tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan cara maupun logika yang sama. Sekali waktu, Anda perlu sudut pandang yang baru dan berbeda dari biasanya. Artinya, sebuah masalah tidak selamanya seperti apa yang terlihat oleh mata atau pikiran kita. Sadarkan tim kerja Anda akan hal ini.

* Amati dan Adaptasi
Sebetulnya, dalam tingkat yang sederhana pun, kita selalu melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi di sekeliling. Bahkan, kita pun kemudian seringkali berlanjut ke tahap atas apa yang kita amati atau rasakan itu. Kemampuan adaptasi inilah yang kadang ikut memecakan masalah. Jelas, setiap anggota tim kerja tentu memiliki kemampuan ini.

* Sempurnakan
Dengan tekad untuk selalu menyempurnakan apa yang kita miliki, kita akan menemukan sesuatu yang baru, berbeda dan semoga lebih baik.

* Rasa Bebas
Ada saja orang-orang yang takut, bahwa untuk disebut kreatif harus ada ide yang betul-betul baru dan sempurna. Penyampaian laporan tidak selamanya harus dituangkan ke dalam kertas kerja apalagi diperbanyak dalam bentuk yang mewah. Bebaskan orang-orang untuk melakukan sesuatu dengan cara yang menurut mereka lebih baik dan lebih hemat. Kalau memang tidak perlu, jangan lakukan. Itu akan menghemat waktu dan biaya. Penghematan ini juga bisa dicapai dengan mengevaluasi format, maupun software yang selama ini dipakai.

* Beri Semangat
Sebuah pertemuan ‘cuci otak’ (brainstorming) bisa menarik sekaligus ramai dan ruwet. Tapi tak apa, mungkin dengan cara itulah ide terbaik akan didapat. Artinya, dalam pertemuan, tidak boleh ada kesan seseorang dikritik dan dikoreksi. Aspek psikologis yang terselip dalam pertemuan seperti itu adalah adanya proses pemicuan (tirggering). Bahkan, ide terburuk pun dapat memancing munculnya ide-ide yang lebih baik. Biasanya, pertemuan seperti ini akan berhasil baik bila anggotanya boleh mengemukakan pikiran secara bebas. Jangan lupa untuk mencatat siapa-siapa yang melontarkan ide bagus dan rencana hadiah apa yang akan diberikan.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memahami potensi bawahan Anda...? Jika belum, mulailah dari sekarang dan bersiaplah untuk meraih kemenangan bersama...!



Unsur Utama Atasi Pertentangan
Senin, 29 Jul 2002 09:36 WIB


Tantangan terbesar dalam menghadapi pertentangan di kantor adalah ketrampilan memecahkan pertentangan dan menciptakan situasi sama-sama alias win-win solutions. Sulit memang, karena membutuhkan kematangan emosional, kejujuran mental, dan keyakinan bahwa lebih baik memenangkan daripada menyebabkan seseorang kalah.

Nah, ketika Anda atau tim Anda ingin memecahkan pertentangan tersebut maka Anda perlu mengetahui unsur utama berikut:

* Pahami masalahnya
Dalam banyak pertentangan, ada situasi yang mendorong timbulnya interaksi, mengakibatkan masalah terjadi tanpa diketahui atau lenyap dengan sendirinya. Orang membentuk masalah berdasarkan kebutuhan mereka sendiri yang seringkali tidak berhubungan dengan masalah yang ada. Penting untuk memastikan bahwa Anda memahami masalahnya menurut sudut pandang orang lain.

* Ulangi apa yang telah Anda dengar
Kalau Anda menganggap Anda telah memahami masalahnya, adalah penting untuk mengulang kembali sehingga orang lain tahu bahwa Anda telah mendengar masalah mereka dengan benar.

* Kemukakan masalah Anda
Setelah Anda mendengarkan dan membuka diri pada pandangan orang lain, ungkapkan masalah Anda dengan jelas dan setenang mungkin.

* Bentuk kesepakatan
Teliti masalahnya, bukan meneliti orangnya. Kemudian bentuklah kesepakatan atas masalahnya. Tentukan aturan untuk menyepakati pertentangan tanpa menjadi permusuhan.

* Tawar menawar kreatif
Temukan apa yang diperlukan seseorang untuk menemukan pemecahan atas masalah mereka. Lalu nyatakan apa yang Anda butuhkan untuk menemukan pemecahan atas masalah Anda. Kemudian masing-masing memilih apa yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalahnya sehingga setiap pihak dapat saling mendekati untuk menerima apa yang diinginkan tanpa pihak lainnya dalam proses tawar menawar itu.

Ingat, pertentangan terjadi kala emosi sedang tinggi dan tujuan pembicaraan adalah memenangkan dengan segala cara. Orang tidak biasanya mengungkap masalahnya yang nyata lalu menghabiskan waktu berjam-jam melakukan permainan kekuasaan, melindungi egonya, dan mencoba meyakinkan orang lain untuk memberikan apa yang mereka inginkan.

[*]



Jadilah Pendengar Aktif !
Senin, 29 Jul 2002 08:00 WIB


Agar komunikasi berimbang, seorang pendengar sebaiknya harus menjadi pendengar yang aktif. Dalam arti ia bukan sekedar menjadi pendengar yang hanya bisa manggut-manggut mendengarkan lawan bicara, tapi juga bisa memberikan respon yang baik. Hal ini menjadi lebih penting saat Anda berkomunikasi dengan mitra atau kolega kerja, misalnya dalam negosiasi.

Berikut ini adalah prinsip menjadi pendengar aktif:

* Pendengar harus mampu mengontrol diri untuk tidak menguasai seluruh waktu percakapan. Sebagian besar waktu yang ada harus diberikan untuk lawan bicara. Selain itu, aspek fisik maupun psikis juga perlu diperhatikan. Mengapa? Karena aspek fisik berkaitan dengan situasi ketika Anda sedang menghadapi lawan bicara.

* Perhatikan dengan cermat lawan bicara Anda. Anda dituntut untuk mendengarkan secara lebih selektif, yaitu menitikberatkan perhatian pada suara lawan bicara, bukan suara yang lain.

* Kontak mata sangat penting. Melalui sorot mata Anda, lawan bicara dapat merasakan bahwa Anda memperhatikan pembicaraannya.

* Jangan tunjukkan sikap tubuh yang defensif. Misalnya, menyilangkan lengan dada (bersedekap). Tetapi tunjukkan sikap terbuka untuk mendorong keinginan lawan biacara mengungkapkan seluruh isi hatinya.

* Sedikit mencondongkan tubuh ke arah lawan bicara juga bisa merupakan dorongan bagi lawan bicara agar dia leluasa bicara kepada Anda.

* Berusaha tidak menimbulkan prasangka terhadap lawan bicara juga merupakan aspek psikis yang harus diperhatikan. Sebab dengan berprasangka akan menimbulkan respek emosional yang terlalu kuat, yang akan mengurangi kemampuan untuk mendengar secara lebih cermat.

Meskipun Anda aktif menyimak dan mendengarkan pembicaraan, tetaplah bersikap rileks. Jangan menampilkan sikap tubuh yang kaku dan tegang. Karena selain tidak nyaman dilihat, hal ini justru akan mengurangi konsentrasi Anda dalam mendengar.




Sukses dengan EQ!
Minggu, 28 Jul 2002 09:00 WIB


Emotional Quotient (EQ) adalah ketrampilan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain. Manusia dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan. Selain itu EQ membuat Anda mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen. Makanya, orang yang EQ-nya bagus mampu mengerjakan segala sesuatunya dengan lebih baik.

Dengan EQ, Anda sekaligus mampu mengakui kesalahan dan kelemahan diri serta bertanggung jawab terhadap kesalahan yang Anda perbuat. Dengan kata lain, EQ mampu mengatasi berbagai konflik yang Anda alami. EQ menjadikan Anda pribadi yang menyenangkan, cerdas, dan intelektual. Dengan EQ yang matang Anda akan memperoleh sukses, baik dalam hidup maupun karir. Lalu bagaimana caranya mengembangkan EQ agar mencapai tingkat yang ideal…? Bagi Anda yang ingin sukses, ikuti tips di bawah ini:

* Pahami diri Anda sendiri. Ketahuilah tingkat emosi Anda, apakah Anda termasuk orang yang sangat emosional atau biasa-biasa saja. Sadari apa yang membuat Anda marah, menangis, sedih, gembira dan bahagia. Semakin dalam Anda mengenal pribadi Anda, semakin mudah juga memahami emosi orang lain. Dengan demikian, semakin baik pula tingkat EQ Anda.

* Percaya diri. Sikap percaya diri merupakan salah satu modal kesuksesan Anda. Kalau Anda yakin dengan kata hati dan kemampuan Anda, akan memudahkan Anda dalam mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan. Tanpa perlu bergantung pada orang lain, Anda bisa mengambil keputusan yang paling tepat dalam hidup Anda. Memang, Anda tetap membutuhkan bantuan orang lain dalam segala hal, tetapi membangun kepercayaan diri terhadap kemampuan Anda, dapat melatih dalam pencapaian tingkat EQ yang ideal.

* Sadari kelemahan Anda. Menyadari kekurangan dan kelemahan diri sendiri adalah sikap positif yang dapat melatih emosi Anda. Tetapi, menyadari kelemahan dan kekurangan diri tanpa berusaha merubahnya tentu bukan sikap yang bijaksana. Buatlah komitmen pada diri Anda bahwa Anda pasti bisa merubah kelemahan dan kekurangan diri Anda selama ini.

* Miliki rasa emphaty. Kalau Anda merasa nyaman dan percaya diri dengan kondisi diri Anda sendiri, berarti Anda sudah mencapai fase pengembangan EQ yang nyaris ideal. Anda sudah bisa menerima dan mendengarkan pendapat orang lain, sekaligus memahami kekurangan dan kelemahan orang lain. Semakin besar pengertian Anda pada orang lain semakin besar pula kesempatan Anda mendapatkan pertolongan di lain hari.

Jika Anda mengasah kemampuan EQ Anda dengan baik, Anda akan menjadi orang yang kompeten secara emosional! Dalam arti mampu bersikap mandiri (independent) tetapi juga menghargai prinsip saling ketergantungan (interdependent). Dan hanya orang yang mandiri dan menghargai keberadaan orang lain-lah yang akan menjadi manusia efektif dan sukses dalam karir dan kehidupan. Sukses untuk Anda...!



Lima Disiplin Dalam Proses Belajar
Jumat, 26 Jul 2002 08:00 WIB


Tapi krisis seberat apapun sebenarnya dapat diatasi tergantung dari kemauan kita untuk beradaptasi dan jeli menyiasati perubahan. Lihat saja, ratusan perusahaan besar banyak yang rontok tanpa ampun, puluhan konglomerat menyerah pada keadaan, tetapi banyak juga perusahaan yang tetap kokoh berdiri. Hantaman badai krisis tak hanya membuat mereka sigap mengantisipasi, tegar dengan motivasi dan tangguh berkompetisi, tapi mereka bisa menjadikan 'malapetaka' itu sebagai peluang.

Bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah perusahaan Anda juga mengalami hal yang sama? Bagaimana perusahaan dapat bertahan? Ternyata dengan kemauan beradaptasi dan belajar dengan gesit mengikuti perubahan yang terjadi, sebuah perusahaan bisa bertahan lebih lama. Dalam bukunya The Fifth Discipline: The Art and Pratice of The Learning Organization, Peter M. Senge menyatakan bahwa organisasi adalah sebuah kesatuan yang terpadu, sehingga membutuhkan sebuah komitmen yang menyatu pula untuk mengoperasionalisasikan dan mengefektifkannya. "Anda tidak bisa membuat orang menjadi pintar dan terdongkrak kinerjanya hanya dengan main perintah," tulisnya.

Belajar merupakan syarat mutlak untuk mempertahankan eksistensi, sekaligus kunci untuk menaikkan kualitas diri dan organisasi atau mendapatkan manfaat dari krisis ini. Belajar tanpa ada keinginan untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari, tentu tak ada gunanya. Belajar membutuhkan bukan sekedar komitmen yang kuat, tetapi juga intensitas yang tinggi untuk tetap melaksanakannya dengan titik pencapaian yang jelas pada akhirnya.

Satu-satunya hal yang dapat dilakukan untuk bangkit dari krisis adalah kemauan dan kemampuan organisasi untuk belajar! Namun dibutuhkan lima disiplin sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran, yaitu:

* Pengendalian Pribadi
Disiplin ini lebih membutuhkan kecakapan daripada kekuasaan. Kecakapan dalam mengendalikan diri secara profesional, selalu mempertegas tujuan dan memfokuskan diri kepada tujuan tersebut.

* Model Mental
Disiplin kedua merupakan proses introspeksi untuk memahami asumsi, keyakinan, prasangka, dan lain-lain. Proses ini membutuhkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran yang seimbang, dan jelas untuk menjadi model mental 'baru', melalui proses pembelajaran yang intensif.

* Visi Bersama
Disiplin visi bersama menuntut kemampuan dan ketrampilan untuk dapat menggambarkan masa kini dan masa depan perusahaan serta bersama menjaga agar dapat menguntungkan di masa kini dan masa depan.

* Belajar Sebagai Tim
Disiplin ini dapat dicapai apabila setiap individu yang tergabung dalam tim bersedia meleburkan diri ke dalam ide pemikiran tim dan saling berkomunikasi secara terbuka sehingga memungkinkan tercapainya tingkat penetrasi dan inovasi yang lebih baik.

* Berpikir Sistemik
Jika dicermati, inti dari konsep Peter F Senge sebenarnya terletak pada disiplin kelima yaitu berpikir sistemik. Dalam konteksnya sebagai disiplin dasar organisasi pembelajar, berpikir sistemik merupakan sarana untuk membantu kita melihat sesuatu dengan lebih efektif dan mengubah sesuatu pola yang tidak fungsional menjadi fungsional. Maka kelima disiplin ini jangan dijalankan satu per satu karena hanya akan menghasilkan suatu kebingungan. Tetapi bila dipraktekkan secara terpadu atau dalam suatu kesatuan, maka dampaknya akan sangat positif.

Lima disiplin utama di atas, menurut Senge sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi pembelajar. Karena setiap detik dari hidup ini penuh dengan materi pelajaran. So, dapat disimpulkan, bila Anda dan perusahaan Anda ingin tetap eksis dan menjadi lebih baik serta mendapatkan manfaat dari krisis ini, tiada lagi yang dapat dilakukan selain belajar dan belajar!




Jika Iri pada Kesuksesan Sahabat...
Kamis, 25 Jul 2002 10:03 WIB


Namun tak bisa dipungkiri, masih ada saja yang merasa iri dengan kebahagiaan sahabatnya sendiri. Kesuksesan seseorang dalam karir bisa saja menimbulkan kecemburuan sahabatnya karena ia tidak mengalaminya. Nah apakah Anda pernah atau tengah mengalami hal seperti itu? Mungkin saja sahabat Anda yang baru menduduki jabatan supervisor membuat hati Anda 'panas'. Apalagi jabatan itu diikuti sejumlah kompensasi yang menyenangkan, seperti gaji yang lebih besar, fasilitas yang lebih oke, dan tunjangan lain yang lebih baik. Tak urung kecemburuan Anda pada kesuksesan sahabat membuat persahabatan Anda yang tadinya berjalan mulus pun mendadak 'dingin'!

Sesungguhnya rasa iri atau cemburu terhadap keberhasilan orang lain merupakan hal yang sangat manusiawi. Karena, membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah salah satu kebiasaan manusia yang sulit dihilangkan. Makanya kerap tercetus pertanyaan, "Kenapa dia lebih beruntung dari saya?", "Kenapa nasib saya begini?", dan sejumlah pertanyaan lain yang menyiratkan rasa iri terhadap orang lain.

Tapi tentu saja, sikap tersebut tidak boleh terus menerus menguasai pikiran Anda. Rasa tidak puas dan cemburu yang berlebihan justru akan mengantarkan Anda pada kegagalan! Jika Anda terlanjur merasa iri dengan kesuksesan sahabat Anda, ada baiknya Anda segera berubah. Pakar Relationship Mary Mitchell menyarankan langkah-langkah berikut ini:

* Berpikirlah bahwa sahabat Anda adalah orang yang dekat di hati Anda setelah keluarga. Tidak sepantasnya Anda iri secara membabi buta padanya. Sudah selayaknya Anda menjadikan orang-orang dekat Anda, termasuk sahabat, sebagai cermin diri. Jika sahabat Anda sukses, baik dalam karir atau apapun, seharusnya Anda ikut bangga dan senang. Karena Anda bisa meminta pendapat, saran, dan masukan darinya bagaimana supaya bisa sesukses atau kalau perlu lebih sukses dari dia. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui apa saja kekurangan Anda yang selama ini menghalangi langkah Anda menuju kesuksesan.

* Jangan cuma memikirkan kesuksesan sahabat atau orang lain, tapi renungkan juga keberhasilan yang pernah Anda raih. Karena sekecil apapun keberhasilan Anda, sudah sepatutnya Anda syukuri dan nikmati. Ini jauh lebih penting daripada Anda sibuk membandingkan dengan keberhasilan orang lain. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memperbaiki kualitas diri agar Anda lebih sukses lagi.

* Jadikan kecemburuan Anda sebagai hal yang positif. Artinya jika sahabat Anda bisa sukses Anda pun harus bisa sukses. Sehingga kesuksesan yang sahabat Anda raih bisa menjadi cambuk bagi Anda agar bisa sukses. Yang jelas jangan pernah sekalipun putus asa dalam berusaha. Jangan pernah mengharapkan bintang jatuh! Artinya tanpa usaha keras, mustahil Anda bisa meraih keberhasilan.

* Tak perlu menjadi orang lain! Toh sukses yang Anda raih tidak mesti sama dengan sukses yang diraih sahabat Anda bukan? Selain Anda punya kemampuan sendiri, Anda pun bisa memilih cara dan jalan lain untuk sebuah kesuksesan. Siapa tau hasilnya lebih baik dari yang sahabat Anda raih. Asal jalan yang Anda tempuh positif tentu tidak akan menimbulkan masalah.

Pada akhirnya Anda harus menyadari bahwa perasaan iri dan cemburu pada sahabat atau siapapun dapat menguras nyaris seluruh energi dan waktu Anda. Akibatnya, perasaan ini akan mengendurkan semangat Anda untuk mencapai yang lebih baik. So, berhentilah dari rasa iri. Jangan biarkan perasaan tersebut menguasai pikiran Anda. Alangkah lebih baiknya jika perasaan cemburu itu Anda rubah menjadi semangat hidup untuk mencapai yang terbaik. Toh sahabat Anda tentu tak akan keberatan membantu Anda bukan? Lagipula alangkah indahnya jika Anda dan sahabat bisa meraih sukses bersama-sama. Good luck...!



Kuasai Trik Gosip yang Tepat!
Kamis, 25 Jul 2002 08:00 WIB


Berikut trik-trik gosip yang harus Anda kuasai:

* Perluas jaringan
Gosip berharga yang dapat membuat bos terkesan, tidak dapat mendarat ke pangkuan Anda begitu saja. Untuk mendapatkan informasi berharga ini, Anda harus mempertajam penglihatan dan menjalin jaringan dengan mereka yang bergelut dalam bidang yang sama dengan Anda. Gosip itu bergerak lebih cepat dari cahaya. Nah, untuk mendongkrak karir, Anda harus menjadi bagian dari cahaya yang sigap menangkap informasi terbaru dan terkini.

Lalu dimanakah tempat yang tepat untuk sebuah informasi berharga? Mengikuti konferensi atau seminar merupakan jalan paling mudah. Perhatikan dan dengarkan orang di sekeliling Anda untuk memastikan siapa orang-orang penting yang harus Anda kenal. Berikan kartu nama dan berjanjilah untuk tetap saling kontak, paling tidak berkirim email. Semakin sering Anda berhubungan dengan orang penting, semakin lihai Anda mencari informasi.

* Beri bos berita panas
Begitu Anda mendapat gosip teranyar dan bermanfaat bagi bos maka biasakan untuk selalu memberitahu informasi tersebut pada bos. Misalnya saja peristiwa seputar industri dan perusahaan yang merger, perusahaan-perusahaan yang baru berdiri, dll. Walau mungkin bos sudah tahu, setidaknya langkah Anda menunjukkan keseriusan diri menjalankan pekerjaan dan keinginan besar agar bos mendapat keuntungan dari informasi yang Anda berikan.

* Jadikan keluhan sebuah ide
Anda sering mendengar keluh kesah di kantor mengenai promosi yang berakhir amburadul, pegawai baru yang sombong dan seenaknya atau hal lainnya? Jangan lari ke bos hanya untuk mengadukan hal sepele itu. Sebaliknya, diam-diam carilah solusi atau jalan untuk memecahkan masalah itu. Lalu sampaikan kepada atasan langkah apa yang telah Anda lakukan. Intinya, jangan suka mengeluh, namun cari solusi dan atasi sendiri setiap persoalan. Pertajam insting, tingkatkan energi dan fokuskan pada pemecahan masalah.

* Jauhi gosip miring
Bagaimana dengan gosip asli yang digemari kaum perempuan, seperti gosip selingkuh bos dengan bawahan atau gosip supervisor yang kumpul kebo dengan pacarnya. Nah, untuk hal ini sebaiknya Anda kunci gosip itu di otak Anda, beri tanda ‘boleh tahu’ tapi jangan coba-coba menyampaikannya kepada orang lain. Menurut para ahli, Anda boleh berkisah tentang masalah pribadi orang lain bila hanya menyangkut masalah-masalah kerja. Dengan lebih memfokuskan terhadap situasi kantor, Anda akan terhindar dari julukan di pengadu dan terhindar dari kekacauan yang lebih parah lagi.

Pada dasarnya, bergosip boleh aja asal tetap profesional. So, Anda harus selektif jika ingin bergosip ria. Jangan sampai gosip itu merugikan karir Anda. Tapi kalau dampaknya bagus bagi pekerjaan Anda sih oke-oke aja..!



0 Comments:

Post a Comment

<< Home